Sangat sedikit artis dan selebriti Indonesia yang memiliki proyeksi idealis dalam kariernya. Apalagi berhasil menjaga citra sebagai pesohor intelektual yang punya sikap. Di antara sedikit selebriti tersebut adalah Olga Lydia.
Lahir di Jakarta, 4 Desember 1976, Olga mengawali kariernya sebagai model catwalk, iklan, dan video klip. Alumni Fakultas Teknik Sipil Universitas Parahyangan, Bandung ini mulai dikenal publik secara luas saat tampil di sinetron Lo Fen Koei. Kemunculannya di sinetron itu membuka jalan baginya untuk tampil bermain di film layar lebar. Ia antara lain bermain di film 12 AM (2005), Ekskul (2006), Te (Rekam) (2010), 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita (2010), Xia Aimei (2012), dan Soegija (2012).
Artis yang menekuni bisnis restoran dan tempat biliar ini ternyata memiliki segudang bakat. Ia juga andal menjadi presenter sejumlah acara prestisius dan intelektual. Di antaranya acara Otomotif, News dot Com, Bang Yos Bicara, Cooking Adventure, dan Open House Republik Mimpi. Sikapnya yang kritis bisa dilihat saat parlemen tengah menggodok RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi. Olga menentangnya karena menilai RUU ini mendiskreditkan perempuan. Sebagai pernyataan sikapnya, ia bersedia berposes seksi untuk majalah pria, Popular.
Menjadi model, berakting, dan menjadi pembawa acara tak cukup bagi Olga. Ia menjajal kemampuannya sebagai produser film Curhat dengan Sahabat sekaligus menyutradarainya bersama empat saudara lainnya. Aktivitasnya makin bertambah dengan kecintaannya pada alam. Ia ditunjuk sebagai duta untuk mempromosikan Komodo National Park. Kini Olga menjajal bidang baru yaitu berakting dalam pertunjukan musikal. Dalam JogjaBroadway ini, Olga akan memperlihatkan multi talentanya. Namun alih-alih pamer keserbisaannya untuk terlibat dalam hal-hal baru, Olga sejatinya sosok yang haus untuk belajar. Lewat JogjaBroadway, penonton akan disuguhi pesona Olga Lydia sebagai artis penuh bakat dan sosok yang membuktikan bahwa dirinya bisa memperlihatkan bahwa seorang artis sekalipun bisa tetap menjaga idealismenya.