Lakon “Julini tak Pernah Mati” atau “Misteri Julini” merupakan lakon yang dikembangkan atau dielaborasi dari lakon “Opera Kecoa” karya N. Riantiarno. Lakon ini memang merupakan penghormatan atas karya N. Riantiarno itu. Dalam lakon “Opera Kecoa”, Julini, tokoh utama, meninggal dunia.

Tapi ada hal yang kemudian tak pernah diduga. Bahwa ternyata dalam kuburnya, Julini tak mati. Kisahnya bermula ketika para pekerja membangun gorong-gorong raksasa untuk proyek bawah tanah dan harus menggusur kuburan, mereka terkejut menemukan mayat yang bagai terbekukan. Mereka menyangka mayat manusia purba yang masih utuh terpendam tanah. Sampai para ahli purbakala dibuat tercengang oleh keajaiban itu, yakin penemuan mayat yang masih utuh itu adalah penemuan arkeologis terbesar abad ini.

Sampai kemudian mereka tahu, itu adalah Julini. Peristiwa itu membuat Julini bagai bangkit dari kematian. Dan itu membuat banyak orang menganggap Julini sebagai orang sakti. Tentu saja itu membuat kehebohan. Kemunculan langsung memikat banyak pengikut dan dipuja.

Banyak yang mencoba memanfaatkan keajaiban Julini. Para politisi pun langsung melihat peluang untuk menjadikan Julini sebagai tokoh idola.

RAGAM

feat2011-3-juli-IK-KartoloMbalelo

Rakyat Sepur-Setar

Sebuah panggung tontonan adalah jeda terhadap kenyataan. Yang tergelar di situ adalah cerita yang belum lagi tertatap di luar ruang pertunjukan. Jika di panggung tersaji tokoh-tokoh rakyat, maka itulah rakyat yang lain. Jika penonton adalah rakyat, mungkin saja mereka bercermin ke panggung itu.

Nirwan Dewanto

tombolselengkapnya

PANGGUNG SEBELUMNYA