Pentas perdana Indonesia Kita di tahun 2017 akan menampilkan Lakon berjudul “Presiden Kita Tercinta”. Pentas ini ditampilkan dari naskah lama yang ditulis oleh Agus Noor. “Naskah ini pernah masuk lima besar lomba penulisan naskah yang diadakan Federasi Teater Indonesia. Saya tulis semasa era presiden Gus Dur. Naskah ini akan saya sesuaikan dengan perkembangan Indonesia hari ini” ujar Agus Noor, yang juga akan menyutradai pertunjukan Presiden Kita Tercinta.
Lakon ini berkisah tentang sebuah negeri republik yang sedang dilanda isu makar. Presiden dinyatakan menghilang. Ini membuat suasana negeri menjadi mencemaskan. Rasa tidak aman mendera. Ada kabar menyatakan Presiden ditahan dan diperlakukan tidak adil. Ada pula yang mengabarkan Presiden telah mati dieksekusi. Dalam situasi seperti itu, aparat keamanan segera memutuskan untuk mengadakan pemilihan presiden pengganti agar situasi negeri bisa terkendali. Keputusan aparat keamanan memunculkan reaksi baru. Banyak tokoh yang merasa paling pantas dan layak, ingin maju dalam pemilihan presiden pengganti. Seluruh rakyat diwajibkan untuk ikut dalam pemilihan presiden yang diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya itu.
Tentu saja, banyak tokoh ingin mengambil kesempatan dan keuntungan dalam proses pemilihan presiden. Bahkan ada yang menganggapnya sebagai “proyek demokrasi” yang bisa membawa keuntungan sebesar-besarnya.
Agar pemilihan presiden berlangsung adil, maka siapa pun berhak memilih dan dipilih. Semua orang secara konstitusional diwajibkan untuk tak hanya memilih, tapi juga wajib dipilih jadi presiden. Para tokoh politik kemudian menghimpun kelompok-kelompok yang saling bersaing. Situasi menjadi membingungkan rakyat ketika para tokoh itu merasa paling pantas untuk jadi presiden. Berbagai cara dilakukan untuk saling menjatuhkan dengan cara saling melaporkan, menyebar fitnah dan membuat berita-berita hoax.
Ternyata hal yang tak terduga muncul, yang terpilih justru seorang petani dari kampung yang sama sekali tak dikenal sebelumnya. Petani itu sendiri sama sekali tak berambisi menjadi pemimpin. Ia tak mengerti, kenapa rakyat memilihnya. Ia semula menolak, tetapi malah diancam dihukum karena dianggap melawan undang-undang bila ia tak mau menjadi presiden. Era kepemimpinan presiden terpilih pun dimulai. Ketika ia semakin dicintai rakyatnya, intrik politik malah membuatnya merasa asing di lingkaran kekuasaan.
Lakon Presiden Kita Tercinta akan hadir dengan rancangan sebagai berikut:
Program Indonesia Kita 2017
“Lintas Benua, Silang Budaya”
Pentas ke-23
Jadwal : Jumat dan Sabtu, 10 dan 11 Maret 2017, Pukul 20.00 WIB
Venue : Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya 73, Jakarta Pusat
Tim Kreatif : Butet Kartaredjasa, Agus Noor, Djaduk Ferianto
Sutradara : Agus Noor
Penata Musik : Arie Pekar
Pemusik : Jakarta Street Music
Penata Tari : Rita Dewi Saleh
Penari : IMove Project
Pemain : Cak Lontong, Akbar, Marwoto, Trio GAM (Gareng, Joned, Wisben), Yu Ningsih, Netta Kusuma Dewi, Pipien Putri, Sruti Respati, F. Nadira, Daniel Christianto, Budi Ros dan Joind Bayuwinanda.
HTM Presiden Kita Tercinta:
UTAMA Rp. 1.000.000, PLATINUM Rp. 750.000, VVIP Rp. 500.000, VIP Rp. 300.000,
BALKON Rp. 200.000
Informasi & Reservasi Tiket
Kayan Production & Communication
0838 9971 5725 / 0856 9342 7788 / 0813 1163 0001