Kisah Nyonya Nomor Satu berlatar belakang kelompok tonil/stamboel komedi yang mulai bangkrut. Para bintang-bintang lama di kelompok itu mulai gelisah, karena kini mereka bagai hanya tinggal sebagai sebuah monumen kenangan. Sementara mereka terus berusaha untuk tetap eksis dalam dunia hiburan panggung.

Di tengah situasi yang menggelisahkan seperti itu, muncul mantan pemain yang pernah ikut dalam kelompok Stamboel Komedi itu. Kemunculannya membuat kaget: karena kini ia telah kaya raya. Dia selalu menganggap dirinya sebagai “Nyonya Nomor Satu”, selalu ingin menjadi yang utama dan menjadi primadona. Padahal dulunya, saat ikut kelompok Stamboel Komedi, dia hanya selalu kebagian peran-peran kecil, sebagai jongos atau pembantu. Tapi kini ia mau menolong menghidupkan kembali kelompok kesenian itu dengan satu syarat: ia menjadi pemeran utama, bahkan ia yang akan mengatur semua cerita dan lakon. Dengan kekayaan dan uang yang dimilikinya, ia merasa bisa mengatur segalanya. Bahkan untuk membuktikan bahwa ia hebat dan berbakat, ia mengatur agar memanggil para bintang lama seperti Titiek Puspa, dll untuk sepanggung dengannya.

Nyonya Nomor Satu itu diperankan oleh Yu Ningsih. Ia yang dulunya batur dan jongos di kelompok itu, kini menjadi yang paling berkuasa. Sementara itu, ada tokoh calon primadona yang lebih disukai, dan diharapkan akan menjadi bintang di kelompok itu. Gadis cantik dan berbakat yang diperankan Happy Salma. Tetapi Nyonya Nomor Satu tak suka. Maka persaingan antara keduanya pun diam-diam terjadi. Maka perebutan peran sebagai primadona bercampur aduk dengan perebutan kisah cinta. Bahkan kisah cinta yang dulu terjadi antara Nyonya Nomor Satu dan pemimpin tonil (Susilo Nugroho), dan seorang bintang lelaki (Tarsan) muncul kembali. Dengan segala kekayaan yang dimilikinya, Nyonya Nomor Satu merasa berhak mendapatkan cinta itu. Kisah cinta yang ruwet justru membuat suasana di kelompok itu makin kusut. Ada upaya permainan dukun, jampi-jampi, bahkan intrik-intrik antar pemain yang membuat situasi bertambah konyol dan kocak.

Hingga akhirnya, di akhir kisah, terbongkarlah semua rahasia yang selama ini ditutup-tutupi, siapakah sebenarnya Nyonya Nomor satu itu (yang punya banyak suami, yang sukses dengan semua kekayaannya), dan siapa sesungguhnya gadis calon primadona itu: yang tak lain adalah anak Nyonya Nomor Satu yang pernah dibuangnya.

Pementasan “Nyonya Nomor Satu” akan digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta, Jumat s/d Sabtu, 27-28 November 2015, mulai pukul. 20.00 WIB.

 

Tim Kreatif: Butet Kartaredjasa, Agus Noor, Djaduk Ferianto
Pemain: Titiek Puspa, Koes Hendratmo, Happy Salma, Tarsan, Cak Lontong, Susilo Nugroho, Yu Ningsih, Akbar, Trio GAM (Gareng, Joned, Wisben), Kelompok Anak-anak Duta Cinta, dll
Pemusik: Sinten Remen

 

Harga Tiket :

PLATINUM VVIP VIP BALKON
Rp 500.000 Rp 300.000 Rp 200.000 Rp 100.000

 

Pemesanan tiket:
0838-9971-5725, 0856-9345-7788, 0813-1163-0001