Pentas Musikal Ludrukan Kartolo Mbalelo merupakan serial ketiga dari program pementasan yang digelar oleh INDONESIA KITA, setelah Laskar Dagelan dan Beta Maluku, yang mendapat sambutan antusias dan positif dari penonton dan media. Dua pementasan sebelumnya selalu sold out, dan dianggap berhasil secara artistik.

Pentas Laskar Dagelan merupakan pentas yang mengolah tradisi dan seni yang tumbuh di Yogyakarta, dengan mencoba menelisik akar historis untuk memandang Indonesia. Sementara pentas Beta Maluku mengolah dan menggali khasanah budaya Maluku melalui spirit pela gandong dan kekayaan lagu-lagu Maluku, sebagai upaya untuk belajar membangun semangat kedamaian dan merefleksikannya melalui jalan kesenian.

Sementara pentas musikal ludrukan Kartolo Mbalelo ini akan menjadi sebuah semangat untuk kembali melihat dan mengambil semangat ruh kerakyatan dari seni ludruk. Sebagai seni rakyat, yang tumbuh dari rakyat dan kemudian membawa spirit dan semangat kerakyatan, yang egaliter dan terbuka, ludruk adalah sebuah semangat yang sangat relevan untuk melihat dan membincangkan kembali Indonesia hari ini: agar semangat kerakyatan dan keberpihakan pada rakyat kembali menjadi kesadaran.

Melalui pentas musikal ludrukan ini, kita akan melihat kesenian rakyat tumbuh dan membentuk karakter sosial dan budaya, sekaligus menjadi sebuah peluang untuk menumbuhkan kesadaran kognitif pada bangsa ini: bahwa rakyat adalah semangat utama berbangsa dan bernegara. Karna semangat kerakyatan itulah yang sesungguhnya merupakan dasar dari upaya kita untuk terus berusaha menciptakan kehidupan rakyat yang lebih baik.

Itulah yang ingin digagas oleh INDONESIA KITA melalui pentas-pentas seni yang sudah digagasnya, dan akan terus dikembangkannya: sebuah upaya untuk terus mengingat kembali proses kita menjadi sebuah bangsa yang menjunjung tinggi martabat rakyatnya, kesejahteraannya.

Sebagai sebuah bangsa, Indonesia adalah sebuah “proses menjadi”. Sejak mula, ketika gagasan ke-Indonesiaan mulai dimunculkan dan dirumuskan, maka para pendiri republik ini sudah menyadari betapa “proses menjadi” sebuah bangsa adalah proses panjang, yang harus terus menerus diupayakan. Proses menjadi bangsa, pada dasarnya sebuah proses untuk terus menerus mengupayakan bangsa Indonesia menjadi “rumah bersama” bagi siapa pun yang hidup di dalamnya. Menjadi “rumah bagi seluruh rakyatnya”, dengan memberinya perlindungan keadilan, politik dan kesejahteraan serta kehidupan yang lebih bermartabat.