Sudah lama rasanya tidak melihat aktris yang terkenal dengan kata-kata “Aduh pusyiinggg” ini. Keterlibatan aktris kelahiran Cirebon, 13 Juni 1976 ini dalam lakon Kabayan Jadi Presiden, bisa dibilang sebagai reuninya dengan peran yang membesarkan namanya. Putri dari Raden Ating Sukma dan Aty Latieva Attamimi ini memang dikenal publik secara luas saat memerankan Iteung di sinetron Si Kabayan. Lewat peran itu, Peggy mendapat nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik Kategori Komedi Festival Sinetron Indonesia (1997).

Jadi sangat mudah dipahami bahwa perannya sebagai Iteung di pementasan Kabayan Jadi Presiden ini sangat disambut penuh semangat oleh Peggy. “Saya bersyukur kepada ALLAH SWT, saat saya diberi setiap bentuk kesempatan oleh-NYA melalui ide-ide cemerlang kawan-kawan yang bergelut di bidang kerja yang saya cintai dan telah saya jalani mungkin hampir sepanjang usia – dunia seni, budaya dan industri hiburan – terutama saat mendapat kesempatan yang terasa spesial,” ujar Peggy.

Ia memberikan kekaguman atas ide terwujudnya pementasan ini yang memiliki visi dan misi yang tegas dan dikerjakan oleh semangat-semangat yang luar biasa, lahir dari konsistensi yang solid. “Terima kasih Panggung Indonesia Kita, para senior, kawankawan pekerja seni, media, industri, terima kasih masyarakat Indonesia. It feels good to be back among everybody. I am actually speechless..hehehe. Bismillah. Ini untuk Indonesiaku tercinta,” kata Peggy bersemangat. Keterlibatan Peggy di luar layar kaca bukan baru kali ini. Peggy adalah aktris yang juga aktif di dunia panggung teater sejak SMP. Ia pernah bermain wayang orang dalam lakon Srikandi Larasati Kembar di Gedung Kesenian Jakarta. Pada 14-22 Juli 2006, Peggy berangkat ke Jerman untuk pentasdi festival teater anak-anak tingkat dunia di Lingen, Jerman. Di momen itu,Peggy menjadi bintang tamu kelompok teater anak-anak Tanah Airku pimpinan Jose Rizal Manua.

Peggy juga dikenal akan aktivitas sosialnya. Peggy ditunjuk oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan, Meutia Farida Hatta menjadi duta Indonesia untuk berbicara di PBB guna membahas UU Perlindungan Perempuan di New York, Februari-Maret 2006. Di pengujung tahun 2006, Peggy menjadi wakil Indonesia untuk mengikuti ‘World Art Performance’ di Pakistan. Peggy ditunjuk sebagai Duta Pendidikan Kesetaraan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) pada 13 November 2006.Bersama Nirina Zubir, Marcellino Lefrand, Edwin Manansang, dan Teuku Zacky, Peggy diangkat menjadi Duta Teknologi oleh Kementerian Riset dan Teknologi. Lewat Yayasan Prakarsa yang dibentuknya, ia sibuk menangani banjir di Jakarta pada 2002.