Pertunjukan Konser Cinta BETA MALUKU (Nyanyian Damai Untuk Indonesia) ini, merupakan program kedua dari INDONESIA KITA, dari serangkaian pementasan lainnya, yang juga sudah disiapkan.

Pada pementasan yang pertama digelar Musikal Plesetan LASKAR DAGELAN (From Jogja With Love), yang telah dilaksanakan pada 20-30 Maret 2011 lalu. Dari pementasan itu, terlihat antusiasme masyarakat yang sangat responsif, dan apresiatif dengan apa yang menjadi gagasan INDONESIA KITA. Terbukti, jumlah pengunjung yang “membludag” hingga diadakan pentas tambahan (extra show), agar penonton yang sebelumnya tidak kebagian tiket, punya kesempatan menonton. Dan tiket pertunjukan tambahan itu pun ludes, sold out!

Dari respon penonton yang sempat tercatat: mereka sangat antusias dengan apa yang menjadi gagasan INDONESIA KITA, yakni mencoba kembali memandang persoalan-persoalan ke-Indonesiaan melalui jalan kesenian dan kebudayaan.

INDONESIA KITA memang mencoba mencari terobosan-terobosan kreatif bagi berlangsungnya dialog ke-Indonesiaan yang terus tumbuh, sehingga Indonesia sebagai sebuah Bangsa dan Negara, bisa menjadi “Rumah Bersama” bagi siapapun, bagi golongan apapun. Melalui pentas-pentas yang digagasnya, INDONESIA KITA mencoba melihat perkembangan kesenian dibanyak daerah, dibanyak tempat di Indonesia, sebagai sebuah proses membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih beradab dan toleran.

Melalui pentasnya yang pertama, Musikal Plesetan LASKAR DAGELAN (From Jogja With Love), kita bisa belajar: bagaimana sebuah kebudayaan terus berkembang dan tumbuh menjadi watak dan karakter sebuah bangsa. Dalam proses pertumbuhan itulah, kita bisa melihat sejarah bangsa melalui kesenian yang berkembang bersama masyarakatnya.

Untuk pementasan yang kedua ini, yakni Konser Cinta BETA MALUKU (Nyanyian Damai Untuk Indonesia),kita akan melihat: bagaimana kesenian terus tumbuh dan berkembang menjadi perekat dan penyatu semua nilai-nilai yang berbeda, menjadi ruang dialog antar berbagai keyakinan dan perbedaan.

Konser Cinta BETA MALUKU (Nyanyian Damai Untuk Indonesia)akan menjadi cermin, sekaligus sebuah kilas balik, bagaimana masyarakat belajar untuk terus-menerus berdialog melalui ekspresi kesenian, terutama pada saat-saat genting dan penuh konflik.

Sejarah telah mencatat, betapa Maluku memiliki akar sejarah dan budaya yang panjang, yang jauh melampaui perbedaan-perbedaan politik dan keyakinan: akar kebudayaan itulah yang menyatukan.

Semangat itulah yang akan menjadi “ruh” dari pertunjukan Konser Cinta BETA MALUKU (Nyanyian Damai Untuk Indonesia) ini. Dengan menggali elemen-elemen nyanyian, yang menjadi khasanah paling melimpah di Maluku, kita bisa menyaksikan sebuah semangat bagaimana proses menjadi manusia yang utuh dan bermartabat itu berlangsung.

Dari situlah, sebenarnya Indonesia hari ini bisa belajar dari kebudayaan dan kesenian Maluku. Mereka telah melewati masa-masa penuh pergolakan dan kekerasan (yang saat ini semakin terasa menjadi bayangan menakutkan di Republik ini, yang kian nyata, yang bisa menjadi ancaman disintegrasi). Indonesia harus bisa menyerap semua kekuatan damai yang tumbuh dari jiwa kebudayaan Maluku, agar bisa menghindarkan diri dari bayang-bayang kekerasan dan intoleransi itu.

Itulah yang digagas, diinginkan dan dicita-citakan oleh INDONESIA KITA melalui Konser Cinta ini: menumbuhkan kembali semangat cinta sebagai suara perdamaian, untuk Indonesia yang lebih baik dan beradab.