Brigade Orgil adalah kisah yang terjadi di sebuah negeri, bernama Negeri Gilabeh. Di negeri itu sedang terjadi wabah yang aneh dan mencemaskan. Semua orang seperti terserang kegilaan. Lalu mereka teringat sebuah ramalan, bahwa pada suatu hari akan datang wabah aneh yang membuat semua orang menjadi kehilangan kewarasan.

Wabah aneh itu memuncak ketika tak seorang pun mau menjadi pejabat atau pemimpin dan Negeri Gilabeh terancam vakum. Bagaimana tidak khawatir akan kevakuman, apabila yang  terjadi ketika dilakukan pemilihan umum, yang menang justru kotak kosong? Bagaimana pun Negeri Gilabeh tak boleh bubar. Untuk itu pemilihan umum harus diulang. Harus ada yang maju menjadi pemimpin. Namun sayangnya, tak ada yang mau. Semua kader partai mundur teratur. Menjadi pemimpin adalah beban dan kutukan, bisa-bisa nasib mereka berakhir di penjara. Lalu dengan siasat yang rapi, mendadak ditetapkan satu orang yang dipaksa untuk maju jadi pemimpin. Sejarah orang ini misterius. Tiba-tiba saja dipilih menjadi pemimpin. Baru belakangan diketahui, orang ini adalah orang gila yang kabur dari rumah sakit.

Di tengah kegilaan, maka orang gila menjadi tidak nampak gila. Bahkan sebaliknya, di tengah wabah kegilaan, orang yang tak gila justru terlihat gila. Pemimpin Baru lahir di Negeri Gilabeh dengan pemikiran dan ide-ide cemerlang. Ide dan gagasanya memang terkesan gila, tetapi justru masuk akal dan bisa diterima semua orang. Keputusan-keputusan ganjil justru terasa masuk akal.

Para politisi bersaing menggunakan bermacam kegilaan untuk mencapai tujuan. Mereka mengorganisir orang-orang dan membentuk kekuatan barisan. Setiap anggotanya harus menjadi gila lebih dulu. Harus dites dan diuji kadar kegilaannya. Syarat menjadi anggota yang baik adalah lulus ujian kegilaan dan mendapatkan sertifikat dan kartu anggota Brigade Orgil.

Brigade Orgil merupakan lakon kocak penuh ironi yang menggambarkan sebuah zaman ketika yang gila dan tidak gila telah sulit dibedakan.

 

Program Indonesia Kita 2018

“Budaya Pop: dari Lampau ke Jaman Now”

Pentas ke-29

Jadwal                : 10 dan 11 Agustus 2018, Pukul 20.00 WIB

Venue                 : Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya 73, Jakarta Pusat

Tim Kreatif          : Butet Kartaredjasa, Agus Noor, Djaduk Ferianto, Gandung Bondowoso

Sutradara           : Agus Noor

Penata Musik     : Jalu Pratidina dan Anusirwan

Penata Tari         : Hanny Herlina

Pemain               :

Cak Lontong, Akbar, Marwoto, Mucle Katulistiwa, Nungki Kusumastuti, Inayah Wahid, Nyak Ina Resuki (Ubiet), Bedu, Ence Bagus, Bowo GP, Joseph Ginting S, dan Mahasiswa Institut Kesenian Jakarta

 

HTM Brigade Orgil:

PLATINUM Rp. 750.000 | VVIP Rp. 500.000 | VIP Rp. 300.000 | BALKON Rp. 150.000

 

Informasi & Reservasi Tiket:

Kayan Production & Communication

0895 3720 14902 / 0856 9342 7788 / 0813 1163 0001

reservasi online: www.kayan.co.id dan www.blibli.com