Lakon Tabib Suci yang ditulis serta disutradarai oleh Agus Noor ini, sendiri menceritakan tentang kemunculan para tabib suci. Mereka tak hanya mengaku memiliki kesaktian yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, tapi juga menganggap sebagai orang suci. Mereka pun sibuk pamer kehebatan, agar orang-orang menjadi kagum, dan menjadi pengikut mereka. Mereka tak hanya menjual obat dan mantra, tapi juga kesucian.
Di antara para tabib itu pun terjadi persaingan. Saling berebut pengaruh dan pengikut. Sementara orang-orang yang ingin nasibnya berubah, jadi gampang terpengaruh oleh para tabib itu.
Persaingan terbuka terjadi antara dua tabib yang sama sama mengaku suci. Tapi dalam persaingan itu ternyata ada maksud tersembunyi. Ada rahasia yang disembunyikan. Ada maksud tertentu yang dibungkus dalam citra kesucian. Siapakah sesungguhnya para tabib suci itu? Apa sebenarnya yang terjadi di balik kemunculan para tabib yang mengaku sebagai orang suci itu? Karena kegelisahan juga muncul dan merebak bersamaan dengan kemunculan para tabib itu.
Jalinan cerita ini memperlihatkan ciri khas Indonesia Kita yang sejak awal berhasil memunculkan kisah-kisah parodi yang menyentil isu-isu sosial yang tengah terjadi. Di pertunjukan ke-35 ini, Tabib Suci mewakili situasi sosial politik yang terjadi di tanah air ketika masyarakat begitu terpecah-pecah menjadi sejumlah kubu untuk membela pemimpin masing-masing. Namun pada akhirnya kenyataan memperlihatkan bahwa pemimpin-pemimpin politik ini sebenarnya telah berkoalisi.
“Tentunya cerita ini merupakan fiksi parodi yang memang niatnya untuk menyentil nurani kita bersama. Interpretasi tentu saja saya serahkan kepada para penonton semua, seperti pertunjukan-pertunjukan Indonesia Kita sebelumnya. Untuk kali ini, di pertunjukan ke-35, lakon Tabib Suci ini jika mau dikaitkan dengan konteks yang terjadi saat ini, mungkin terasa pas di tengah kondisi kita yang masih belum pulih dan bahkan masih mengalami pandemi. Semua orang berlomba-lomba untuk sehat, sembuh dari sakit, memerlukan tabib yang bisa membantu mereka. Namun situasi ini bisa saja dimanfaatkan mereka yang ingin mengambil keuntungan,” ujar Agus Noor, Direktur Kreatif Indonesia Kita dan Penulis Skenario untuk Tabib Suci.
Program Indonesia Kita 2022
Art of Happines
Pentas ke-35
Jadwal: Minggu, 20 Februari 2022, Pukul 14.00 dan 20.00 WIB
Tempat: Concert Hall, Taman Budaya Yogyakarta. Jl. Sriwedani No. 1, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta
Tim Kreatif: Butet Kartaredjasa, Agus Noor
Naskah dan Sutradara: Agus Noor
Penata Artistik: Ong Hari Wahyu
Penata Tari: Paranditya Wintarni & Hardiawan
Penari: Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja
Penata Musik: Indra Gunawan & Fafan Isfandiar
Pemusik: Sinten Remen
Pemain:
Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, Marwoto, Susilo Nugroho, Akbar, Mucle, Joned, Wisben, Inaya Wahid, Yu Ningsih, Sruti Respati, Flora Simatupang
HTM Tabib Suci:
PLATINUM Rp. 300.000 | VVIP Rp. 250.000 | VIP Rp. 150.000 | LESEHAN Rp. 75.000
Informasi Tiket:
www.karcisonline.com | WA: 0878 3883 5758, 812 2769 3838